Nakula Ksatria Bayangan

pop rock commercial, woodwind, violin, trombone, saxophone, guitar nylon, string acoustic, piano, music tradisional javanese, orchestral, romantic, ballad

Di tengah senyapnya medan dunia,

Nakula hadir dengan hati mulia,

Putra kembar, pandai dan elok rupa,

Namun rendah hati, tak pernah jumawa.

Pedang di tangan, tak hanya melawan,

Tapi menjaga damai dalam kesetiaan,

Saudara jadi cerminan jiwanya,

Bersama Pandawa, ia berdiri setara.

Oh Nakula, sang peneduh jiwa,

Dalam kesunyian, kau pancarkan cahaya,

Kekuatanmu tak hanya di medan laga,

Tapi kasih sayang yang selalu ada.

Dalam bayang-bayang Bima dan Arjuna,

Namamu tetap hidup, dan selalu ada,

Kehormatanmu adalah kesederhanaan,

Di tiap langkahmu ada kebijaksanaan.

Tak pernah mengeluh walau badai menerpa,

Dharma menjadi jalanmu yang nyata,

Kuda-kuda tangguh kau rawat penuh cinta,

Simbol kesabaran yang tiada duanya.

Oh Nakula, sang peneduh jiwa,

Dalam kesunyian, kau pancarkan cahaya,

Kekuatanmu tak hanya di medan laga,

Tapi kasih sayang yang selalu ada.

Di medan perang, kau tetap teguh,

Setia melangkah tanpa rasa angkuh,

Saudara adalah nafas hidupmu,

Pandawa bersinar karena ada dirimu.

Nakula, lambang cinta tanpa suara,

Jiwamu tenang, penuh pesona,

Namamu abadi dalam setiap kisah,

Bayangan setia yang tak pernah lelah.